Warungboto, Destinasi Wisata Cagar Budaya di Jogja


"Selain lokasinya yang berada di tengah kota, berkunjung ke sini juga memiliki banyak keuntungan dan manfaat. Murah, Belajar sejarah, dan swafoto. Tinggal satu. Bawa pasanganmu"


Situs peninggalan Warungboto kian terkenal semenjak Kahiyang dan Bobi menjadikan tempat tersebut sebagai lokasi preweding. Situs warungboto merupakan pesanggrahan peninggalan Hamengkubuono ke II.  Sebelum direnovasi pada tahun akhir 2016 lalu, tempat ini hanyalah puing-puing tak berbentuk. Namun kini kamu dapat menikmati kemegahan situs warungboto. 

Tempat ini bisa kamu jadikan destinasi wisata alternatif karena letaknya yang sangat dekat dengan Kota Yogyakarta. Bagaimana tidak kamu hanya cukup bermodalkan bensin eceran dan uang parkir. Dan perlengkapan foto. Ya, pasangan tidak usah dipaksakan jika kamu memang belum memiliki. 

Situs warungboto cukup mudah diakses karena lokasinya masih berada di kota Yogyakarta. Tepatnya berada di jalan Veteran no 77, kelurahan warungboto, kecamatan Umbulharjo, tidak terlalu jauh dari kebun binatang Gembiraloka dan XT Square.

Dulu, pesanggrahan warungboto berfungsi sebagai tempat peristirahatan keluarga kraton hadiningrat. Maka tak ayal bangunan ini dilengkapi dengan kolam renang dan taman. Desain yang nyaman tentu menjadi prioritas arsitek saat itu.

Meski demikian kamu tidak boleh mandi di sini ya. Selain kamu bukanlah seorang raja, karena ini sudah menjadi tempat umum. Kamu bakalan malu, jika tetap memaksakan mandi lantaran banyak anak SMP yang datang kemari untuk mencari spot foto.

Ya, desain bangunan yang mirip dengan Tamansari membuat tempat ini menyajikan banyak spot foto menarik.

Harga tiket masuk situs warungbotong masih gratis, kamu hanya perlu Rp. 3000 untuk keperluan parkir sepeda motor. Untuk menikmati setiap keindahan yang ada disini cukup murah bukan?, sangat terjangkau buat kamu mahasiswa. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh proposal perpanjangan ijin operasional tpq

Paralayang Batu, Tempat Wisata yang Ngagenin

Hanya Dua Tahun Hidup di Negara Asalnya, Afganistan