Mengungkap Misteri Terowongan Rahasia di Gedung PTPN XI
gambar: istimewa
"Bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Surabaya meninggalkan banyak misteri yang perlu dieksplorasi. Salah satunya adalah gedung PTPN XI yang ada di jalan Merak no 1, kelurahan Krembangan Selatan, Krembangan. Bangunan itu memiliki dua ruangan bawah tanah. Konon, salah satu dari ruangan tersebut memiliki terowongan rahasia yang menembus ke Polrestabes Surabaya"
"Bangunan-bangunan peninggalan Belanda di Surabaya meninggalkan banyak misteri yang perlu dieksplorasi. Salah satunya adalah gedung PTPN XI yang ada di jalan Merak no 1, kelurahan Krembangan Selatan, Krembangan. Bangunan itu memiliki dua ruangan bawah tanah. Konon, salah satu dari ruangan tersebut memiliki terowongan rahasia yang menembus ke Polrestabes Surabaya"
Briliant Joham Anugerah, Humas perusahaan PTPN XI mengatakan, dua ruangan tersebut awalnya digunakan sebagai tempat parkir sepeda oleh pekerja pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. “Munkin juga berfungsi sebagai terowongan rahasia pada saat itu. Sekarang sudah tertutup tembok,” katanya.
Guna membuktikanya, lulusan Magister Sains Manajemen Unair tersebut mengajak saya memasuki ruangan yang diduga kuat memiliki terowongan bawah tanah. Letak ruangan itu berada di sisi kanan gedung PTPN XI.
Untuk masuk kami harus menuruni anak tangga dari luar gedung. Briliant kemudian membukakan pintu utama yang terbuat dari baja. Pintunya cukup tebal, sekitar 20 cm. sedangkan ukuran pintunya 2x1 meter. Tek..! Briliant menyalakan saklar lampu yang kemudian menerangi ruang utama seluas sekitar 20x15 meter itu.
Ruang utama tersebut juga masih dikelilingi oleh dua ruang yang lainya. Di sisi kanan dan kiri. Hanya saja pencahayaan lampu tidak sampai ke dua ruangan tersebut. Dua ruang itu masih tetap terlihat gelap dan misterius. Udara yang ada di sana juga masih pengap. Ventilasi udara peninggalan Belanda sudah ditutup menggunakan teriplek dari luar. Hanya terseisa dua terowongan ventilasi.
Agung Satrio Lelono, Kepala Devisi Manajemen resiko kemudian mengajak kami masuk ke ruangan yang ada di sisi kanan ruang utama. Ruangan tersebut yang dia duga memiliki terowongan rahasia. Dia menduga ruangan tersebut memiliki fungsi lain pada jaman dulu. Bukan hanya sekedar tempat parkir. “Tempat pelarian dan persembunyian jika terjadi perang,” katanya.
Menurut literature yang diketahui oleh Briliant dan Agung tempat itu memang meninggalkan banyak misteri. Semenjak keduanya bekerja di PTPN banyak juga yang menceritakan tentang tembusnya terowongan tersebut ke Polrestabes. Cerita itu mereka dapatkan dari pegawai sebelum-sebelumnya. “Kalau sendiri tidak berani masuk sini,’ imbuh Agung.
Karena masih penasaran, Agung kemudian memimpin kami, menelusuri ruangan tersebut. Ruanganya sangat gelap. Agus kemudian memerintahkan seorang penjaga untuk mengantarkan sebuah senter. Senter HP yang kami bawa tidak cukup untuk menerangi jalan untuk menyusuri terowongan tersebut.
“Hati-hati,” pesan Agung. Di terowongan itu banyak besi dan kawat berserakan. Entah bekas apa. Yang jelas, jika tidak berhati-hati, bisa mencelakakan orang yang lewat di terowongan tersebut.
Sekitar 15 meter kami memasuki terowongan yang besarnya melebihi ruangan utama tersebut. Namun langkah kami harus terhenti. Selain terhalang oleh adanya air, langkah kami terhenti dengan adanya sebuah tembok. Berbekal senter tadi Agung menunjuk. “Mungkin itu terowonganya yang tembus ke Polrestabes. Tembok itu masih terlihat baru,” terangnya.
Sementara Crisyandi tri kartika seorang sejarawan juga mengaku penasaran denganadanya terowongan rahasia yang ada di gedung PTPN XI itu. “Sudah sejak lama saya ingin membuktikanya,” katanya.
Komentar
Posting Komentar