Kehebatan Anjing Pelacak Polres Pelabuhan Tanjung Perak

gambar: Ahmad Khusaini/ Jawa Pos

Tim K-9 di Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah banyak membantu polisi dalam mengungkap kasus kriminal. Setiap personel anjing pelacak memiliki keunggulan dan prestasi.

EKO SULISTYONO

Gonggongan anjing pelacak Polres Pelabuhan Tanjung Perak terdengar keras dari seberang jalan. Nita, Arela, Boy, dan Pluto, nama anjing-anjing itu, langsung menyalak saat melihat kedatangan orang asing. ”Tidak apa-apa,” kata Aiptu Fabian Edmon Josia.

Ditemui beberapa waktu lalu, Fabian yang bertugas sebagai pelatih sedang menjemur empat anjing pelacak tersebut. Tempatnya ada di Posko K-9 Polres Pelabuhan Tanjung Perak, kawasan Petekan. Setelah dijemur, empat anjing itu dimasukkan lagi ke kandang. Kemudian, mereka diberi makan oleh Fabian.


Setiap hari mulai pukul 07.00 sampai 10.00, anjing pelacak tersebut memang berjemur. Tujuannya, menjaga kebugaran dan kelincahan K-9. Baik saat menjalankan tugas maupun sekadar latihan. ”Pola makan juga penting untuk dijaga. Jadi, kalau pagi, tidak langsung dikasih makan. Tetapi, dijemur dulu,” ulasnya.

Makanan yang diberikan juga tidak asal-asalan. Fabian memberikan makanan khusus anjing. ”Kadang dikasih kepala ayam rebus. Kuahnya juga dicampurkan,” tambah penggemartraveling itu.

Fabian menyebutkan, anjing pelacak milik Polres Pelabuhan Tanjung Perak memiliki spesifikasi berbeda. Ada yang dilatih untuk melacak bahan peledak, mengenali sabu-sabu dan miras, serta mengendalikan massa.

Masing-masing memiliki keunggulan dan prestasi. Yang jelas, semuanya sudah banyak membantu kepolisian dalam mengungkap kasus kejahatan. Misalnya, penangkapan kurir sabu-sabu, pengungkapan miras ilegal, pencurian, pembunuhan, dan pembobolan rumah.
Misalnya, Nita. Anjing berjenis kelamin betina tersebut merupakan anjing pelacak kriminal umum. Tugasnya adalah mengenali pelaku kejahatan berdasar bau badan dan barang yang ditinggalkan di lokasi kejadian.

Menurut Fabian, meski betina, kemampuan Nita tidak kalah dengan anjing pelacak jantan. Beberapa hari belakangan, Nita sering dimintai bantuan, baik oleh Unit Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak maupun polsek jajaran, untuk mengungkap kasus kejahatan yang terjadi di wilayah hukumnya.

Hal tersebut, lanjut Fabian, tidak terlepas dari keberhasilan Nita mengungkap kasus perampokan toko di kawasan Bulak Banteng pada 9 Juni lalu. Ketika itu, anjing ras doberman tersebut berhasil mengendus jejak tangan pelaku yang tertinggal di lokasi pembobolan.
Padahal, pelacakan cukup sulit. Lokasi pembobolan sudah teracak-acak oleh orang-orang selain pelaku pembobolan. 

’Nita berputar-putar karena kebingungan. Kalau begitu (acak-acakan, Red), kan baunya sudah bercampur,” tambahnya. Untuk itu, kata Fabian, jika ada kasus serupa, sebaiknya korban tidak menyentuh lokasi pembobolan terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan untuk memudahkan K-9 melacak keberadaan pelaku kejahatan.

Demikian juga Pluto. Dia adalah anjing pelacak miras dan narkotika. Salah satu prestasi anjing pelacak tersebut adalah mengungkap kasus peredaran miras ilegal di kawasan Perak pada akhir 2018. Lewat endusannya yang super, ribuan botol miras ilegal diamankan sebagai barang bukti.

Menurut Fabian, memahami maksud anjing pelacak memerlukan ketajaman insting. Menunjuk pelaku yang dimaksud juga memerlukan kesabaran. Fabian tidak bisa langsung menyimpulkan gonggongan anjingnya ketika menjalankan tugas. ”Harus peka membaca sinyal dari mereka,” tuturnya.

Untuk memelihara empat anjing tersebut, Fabian tidak sendiri. Dia dibantu dua rekannya, yakni Bripda Rio Andreas dan Bripda Bryan Naibaho. ’’Jadi kalau ada tugas, bisa cepat gerak,” kata Bripda Rio. (*/c7/tia)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

contoh proposal perpanjangan ijin operasional tpq

Paralayang Batu, Tempat Wisata yang Ngagenin

Hanya Dua Tahun Hidup di Negara Asalnya, Afganistan